Apakah HRD Juga Bisa Kaya Raya? Jawabannya: Bisa Banget!

Oleh: HRD Forum

Pernah nggak sih kamu mendengar komentar seperti ini:

“Ah, kerja di HRD mah gitu-gitu aja. Nggak bisa kaya, gajinya standar, kerjanya cuma ngurusin orang.”

Kalimat seperti itu sering terdengar, apalagi dari mereka yang belum benar-benar memahami luasnya dunia Human Resource Development (HRD). Padahal, kalau mau jujur, HRD adalah salah satu profesi paling strategis di perusahaan — dan punya potensi luar biasa, bukan cuma untuk sukses secara karier, tapi juga secara finansial.

Jadi… apakah HRD bisa kaya raya?
Jawabannya: bisa banget.
Tapi tentu tidak dengan cara biasa-biasa saja.


1. Salah Kaprah: HRD Itu Cuma Admin Karyawan

Banyak orang masih memandang HRD sebatas bagian yang mengurus absen, gaji, rekrutmen, dan surat menyurat.
Padahal, itu cuma “permukaan” dari pekerjaan HRD.

HRD sejati adalah arsitek budaya perusahaan, penggerak kinerja organisasi, dan strategic partner bagi manajemen.
Kalau perusahaan adalah tubuh, HRD itu jantungnya — mengatur aliran darah (SDM) agar seluruh bagian bisa berfungsi dengan optimal.

Sayangnya, karena sering terlalu sibuk di area administratif, banyak profesional HRD terjebak di level operasional, bukan strategis.
Akibatnya, potensi penghasilan dan karier pun terbatas.

Padahal, ketika HRD mulai berpikir dan bertindak sebagai “business partner”, di situlah pintu menuju “kekayaan” terbuka.


2. Mindset Dulu: Kaya Itu Bukan Hanya Uang

Sebelum bahas cara konkret, yuk luruskan dulu mindset-nya.

Kaya bukan hanya soal uang di rekening, tapi tentang nilai, kemampuan, dan pengaruh.
Orang HRD yang “kaya” adalah mereka yang:

  • Dipercaya manajemen karena insight-nya tajam.
  • Dihormati karyawan karena kebijakannya adil dan bijak.
  • Dicari banyak perusahaan karena kompetensinya langka.

Dan tentu saja — ketika nilai dan pengaruhnya tinggi, penghasilan pun mengikuti.

Jadi, kekayaan finansial berawal dari kekayaan nilai diri.
HRD yang ingin kaya, harus dulu menaikkan value-nya.


3. HRD yang Kaya Raya Punya Satu Kesamaan: Mereka Melek Bisnis

Kamu nggak akan pernah lihat HR Director yang sukses besar tanpa paham bisnis.

HRD yang kaya bukan hanya tahu cara menghitung cuti atau membuat KPI.
Mereka mengerti bagaimana bisnis menghasilkan uang, dan bagaimana SDM bisa mendongkrak profit.

Mereka bicara bahasa angka, bukan cuma bahasa kebijakan.
Mereka tahu bagaimana turnover karyawan memengaruhi biaya, bagaimana pelatihan meningkatkan produktivitas, dan bagaimana struktur kompensasi memengaruhi retensi.

Contoh nyata:
Seorang HR Manager yang bisa membuktikan bahwa program pelatihannya meningkatkan output produksi 15% akan dilihat sebagai aset bisnis, bukan sekadar “biaya overhead”.

Dan saat kamu jadi aset bisnis, perusahaan nggak akan keberatan membayar mahal.


4. Jalur Kaya #1: Karier HRD Strategis

Bagi kamu yang ingin tetap di jalur karier formal, ada banyak posisi HRD dengan penghasilan besar — asal kamu punya value yang sepadan.

Jalur Karier yang Menggiurkan:

  1. HR Business Partner (HRBP) — gajinya bisa setara manajer marketing atau keuangan.
  2. Talent Management Specialist — ahli dalam mengembangkan talenta kunci perusahaan.
  3. Head of Human Capital / HR Director — posisi ini bisa tembus ratusan juta per bulan di korporasi besar.
  4. CHRO (Chief Human Resources Officer) — level eksekutif yang duduk di meja direksi.

Kuncinya:

Naik kelas dari “HR Administrator” menjadi “HR Strategist”.

Belajarlah berpikir dalam konteks bisnis: margin, revenue, ROI, produktivitas.
Karena semakin kamu bicara dengan data dan dampak finansial, semakin besar nilaimu di mata perusahaan.


5. Jalur Kaya #2: HRD sebagai Konsultan atau Trainer

Banyak HRD yang sukses bertransformasi menjadi HR Consultant, Coach, atau Trainer.

Setelah bertahun-tahun bekerja di perusahaan, mereka punya pengalaman praktis yang berharga.
Nilai itu bisa dijual — bukan dalam arti negatif, tapi diubah menjadi jasa profesional.

Bayangkan:
Kamu membuat program pelatihan manajemen kinerja, diikuti oleh 30 peserta dari berbagai perusahaan, dan kamu dibayar Rp 1,5 juta per peserta.
Satu kelas saja sudah menghasilkan Rp 45 juta.

Atau kamu diminta membantu mendesain sistem KPI di perusahaan lain, dengan fee proyek Rp 25–50 juta.

Kalau kamu sudah dikenal punya reputasi bagus, proyek seperti itu nggak sulit didapat.

Dan di sinilah muncul peran komunitas seperti HRD Forum — tempat berkumpulnya para praktisi HR untuk belajar, berbagi, dan tumbuh bersama.
Dari komunitas seperti ini, banyak HRD yang awalnya karyawan, akhirnya bertransformasi menjadi konsultan profesional.


6. Jalur Kaya #3: HRD yang Pandai Berinvestasi

Kamu kerja di HR, kamu paham soal gaji, THR, bonus, dan pensiun.
Tapi ironisnya, banyak HRD yang nggak punya rencana keuangan pribadi yang matang.

Padahal, HRD seharusnya jadi contoh dalam financial well-being.

Kalau mau kaya, jangan cuma fokus pada income, tapi juga aset dan investasi.

Beberapa langkah sederhana:

  • Gunakan sebagian gaji untuk beli saham blue chip di IDX (misalnya BBCA, BBRI, UNVR).
  • Investasikan di reksa dana pasar uang untuk jaga likuiditas.
  • Mulai bisnis kecil yang relevan dengan dunia HR (misal: training online, jasa rekrutmen, atau HR tools digital).
  • Buat portofolio properti kecil-kecilan dari bonus tahunan.

Jadi HRD bukan berarti anti investasi.
Justru karena HRD paham perilaku manusia dan organisasi, mereka punya insting yang baik untuk membaca peluang bisnis.


7. Jalur Kaya #4: HRDpreneur — Saat HRD Jadi Pengusaha

Istilah “HRDpreneur” makin populer.
Artinya sederhana: orang HRD yang berpikir dan bertindak seperti pengusaha.

Mereka melihat peluang dari kebutuhan pasar di bidang HR.
Misalnya:

  • Membuat startup HR Tech (aplikasi absensi, e-learning, payroll system, dll).
  • Mendirikan biro rekrutmen atau headhunter agency.
  • Membuka platform konsultasi HR online.
  • Menjual produk pelatihan digital seperti e-course dan template HR.

Banyak yang memulai dari kecil — bahkan dari blog atau media sosial pribadi.
Tapi ketika value-nya konsisten dan kontennya berkualitas, penghasilan pasif pun bisa mengalir.


8. Jalur Kaya #5: Menjadi HR Influencer

Di era digital, personal branding adalah aset.

Kamu mungkin nggak sadar, tapi banyak HR profesional yang sekarang dikenal luas karena aktif berbagi di LinkedIn, Instagram, atau YouTube.
Mereka membahas topik seperti leadership, HR strategy, rekrutmen, dan career development.

Ketika nama mereka dikenal, tawaran proyek pun datang:

  • Jadi pembicara di seminar.
  • Dapat sponsor konten.
  • Dihubungi perusahaan untuk konsultasi.

Mereka bukan selebgram — tapi HR-gram. 😄
Dan mereka “kaya” bukan karena viral, tapi karena konsisten memberi nilai.


9. Kunci Utama: HRD Harus Naik Kelas

Kalau kamu ingin kaya, berhenti berpikir sebagai karyawan.
Mulailah berpikir sebagai mitra strategis atau bahkan pengusaha dalam bidang HR.

Coba refleksikan:

  • Apakah selama ini kamu hanya menunggu perintah atasan, atau kamu sudah memberikan insight strategis?
  • Apakah kamu sekadar menjalankan SOP, atau sudah menciptakan sistem yang meningkatkan produktivitas?
  • Apakah kamu hanya fokus pada urusan gaji, atau juga memahami cara HR berdampak pada profitabilitas perusahaan?

Karena HRD yang bisa menunjukkan nilai bisnis-nya, akan selalu jadi “mahal”.


10. Strategi Pribadi Agar HRD Bisa Kaya

Berikut adalah langkah konkret yang bisa kamu mulai hari ini juga:

Langkah 1: Bangun Kompetensi yang Bernilai Tinggi

Fokus pada skill yang rare dan berdampak besar:

  • HR Analytics
  • Talent Management
  • Organization Development
  • Business Partnering
  • Strategic Compensation & Benefits

Skill seperti ini tidak hanya menaikkan gaji, tapi juga memungkinkan kamu membuka jasa konsultasi sendiri.


Langkah 2: Networking Adalah Aset

Bergabunglah dengan komunitas profesional seperti HRD Forum.
Di sana kamu akan bertemu banyak praktisi senior, trainer, dan konsultan HR yang sudah lebih dulu sukses.

Networking bukan cuma soal mencari peluang kerja, tapi belajar mindset sukses dari mereka yang sudah membuktikan.


Langkah 3: Manajemen Keuangan Pribadi

Jangan biarkan penghasilan besar habis untuk gaya hidup.
HRD yang bijak tahu cara mengelola gaji:

  • Pisahkan antara kebutuhan, investasi, dan dana darurat.
  • Gunakan prinsip 50-30-20: 50% untuk kebutuhan, 30% untuk investasi, 20% untuk lifestyle.
  • Biasakan mencatat keuangan pribadi, sebagaimana kamu mencatat absensi karyawan. 😄

Langkah 4: Bangun Sumber Penghasilan Kedua

Mulailah dari hal kecil tapi relevan:

  • Buka kelas online HR di malam hari.
  • Tulis e-book sederhana tentang HR.
  • Buat template Excel KPI dan jual di marketplace digital.

Zaman sekarang, knowledge = income.
Kalau kamu punya keahlian, jangan disimpan — ubah jadi aset digital.


Langkah 5: Jangan Takut Bermimpi Besar

Banyak HRD yang tidak kaya bukan karena tidak mampu, tapi karena tidak pernah memimpikannya.
Mereka sudah nyaman di zona stabil, tanpa sadar kehilangan potensi lebih besar.

Padahal, tidak ada yang salah dengan menjadi HRD yang kaya raya.
Asal kekayaan itu diperoleh dengan cara profesional, etis, dan memberi manfaat.


11. HRD Forum: Dari HRD untuk HRD

Kalau kamu sering membaca artikel seperti ini di www.HRD-Forum.com, kamu tahu satu hal:
Kami percaya HRD bukan hanya profesi, tapi jalan hidup.

HRD Forum sudah sejak lama menjadi tempat belajar, berbagi, dan tumbuh bersama bagi para profesional SDM di seluruh Indonesia.
Dari pelatihan, seminar, hingga diskusi santai, tujuannya satu:

Meningkatkan kompetensi dan value HR di Indonesia.

Karena semakin tinggi value HR di perusahaan, semakin tinggi juga peluang HRD-nya untuk sukses dan sejahtera.


12. Penutup: Saatnya HRD Berpikir Kaya

Jadi, apakah HRD bisa kaya raya?
Tentu bisa.

Tapi bukan karena gaji semata.
Kekayaan itu lahir dari pengetahuan, reputasi, kompetensi, dan keberanian untuk naik kelas.

Kaya bukan berarti meninggalkan profesi HRD, tapi justru meningkatkan dampak dari profesi itu.

Karena HRD yang cerdas, visioner, dan bermental pengusaha akan selalu punya jalan — baik di dalam maupun di luar organisasi.


Ingat:

HRD yang hebat tidak hanya membangun karier orang lain.
HRD yang hebat juga membangun masa depan dirinya sendiri.

Dan siapa tahu…
HRD yang kamu lihat di cermin itu — adalah calon miliarder berikutnya. 😉


HRD Forum
Tempat para praktisi SDM Indonesia belajar, berbagi, dan tumbuh bersama.

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

Archives

You May Also Like

Temukan jadwal lengkap & topik pelatihan HRD Forum 2026. 40 training unggulan HR profesional Indonesia! Download jadwal via scan code...
Panduan lengkap penerapan KPI di tim operator pabrik padat karya. Solusi adil & efektif untuk meningkatkan produktivitas dan kolaborasi kerja.
Pelajari cara efektif menerapkan KPI di perusahaan padat karya. Panduan lengkap strategi, tantangan, dan solusi praktis untuk praktisi HR Indonesia.

You cannot copy content of this page